Selama bulan September yang lalu,SSB Putra Intan Cempaka (SSB PIC) giat melaksanankan Try Out dengan system Home-Away dengan beberapa SSB dan SMP di wilayah Banjarbaru dan Ulin untuk mengasah mentalitas tanding para Skuad Kelompok umur yang tergabung dalam kelas A U-12 dan B U-15 dan juga menjadi ajang evaluasi untuk mencari siswa yang dianggap pantas mengisi Skuad Inti dalam beberapa kompetisi kedepannya hingga tahun 213,namun pihak kepengurusan SSB PIC melihat masih banyak kekurangan dan celah yang dapat menjadi batu sandungan jika tidak dicermati dengan hati-hati.terutama masalah psikologis dan Asupan Gizi yang saat ini masih terkendala pada pengawasan untuk tiap individu siswa.untuk itulah perlu adanya penambahan jadwal Teory Class selain kelas teory strategi dan mental. Yakni kelas kesehatan,Gizi dan Anatomi serta cara pertolongan pertama mengatasi cedera oleh Dr. Rusdi dan juga kelas pengajian Al-Qur’an dan bimbingan rohani yang dipimpin oleh Bapak Guru H. Mustari, A.Ma. pada tiap Jum’at dan senin malam selain Kelas Teory dan Kelas Meeting pada tiap minggu malam yang diselenggarakan di dalam ruang kelas gedung sekretariat.dengan tujuan agar para siswa tidak hanya memiiki skill dan technik bermain sepakbola,namun mental,moral,gizi,kesehatan dan ilmu agama juga dikuasai sebagai bekal hidup dimasa depan sebagai SDM yang tangguh berasusila.
Terlepas dari hal itu,SSB PIC kini sudah mulai berkembang selangkah demi selangkah memberikan kesan positif kepada masyarakat cempaka hingga daerah sekitar,terbukti dengan terus bertambahnya siswa kategori Grassroots dan youth yang sudah terdaftar,saat ini tidak hanya dari daerah cempaka saja,bahkan diantaranya siswa dari martapura,ulin dan Kelurahan Bangkal dan sekitarnya.
Standarisasi Pembinaan Usia Muda
Setelah meluncurkan program Akademi Nusantara, terobosan baru terus dilakukan PSSI dalam pembinaan usia dini dan Kelompok Umur. Salah satunya dengan melakukan standarisasi kepelatihan di seluruh SSB di Indonesia.Seperti dikutip dari Kompas edisi cetak,mulai di bulan Juni 2012 kemarin, PSSI telah mulai menerapkan proses standarisasi SSB tersebut.Disadur dari situs www.ssbindonesia.com, terdapat 5 kategori SSB dan akademi sebagai berikut:
1. Bina Sepakbola
Bina Bola adalah klub bola yang tidak memenuhi persyaratan minimal yakni SSB Bintang Satu.
2. SSB Bintang Satu (Status SSB Putra Intan Cempaka)
Syarat-syaratnya adalah:
a. Terdaftar di PENGCAB setempat dan ASSBI.
b. Lapangan masuk kategori “layak pakai.”
c. Fasilitas latihan (gawang, cones, jumlah bola,dll) tersedia.
d. Telah terbukti terus exist/beraktifitas.
e. Memiliki beberapa kategori kelompok umur (minimal 2).
f. Penjadwalan latihan terorganisasi dengan baik sehingga jumlah siswa tidak melebihi 23 dalam sebuah latihan (agar pemain bisa disupervisi dengan baik).
g. Jumlah pelatih dibandingkan siswa minimal adalah 20 banding satu.
h. Lisensi staf pelatih minimal D. Semua staf pelatih memiliki sertifikat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (p3k).
i. Pelatih kiper tersedia.
j. Memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi FAIR PLAY, tidak mencuri umur, serta menomersatukan pendidikan formal siswa (komitmen ini harus tertulis dan didukung kesaksian siswa dan warga serta reputasi umum).
3. SSB Bintang Dua
Syarat-syaratnya adalah:
a. Terdaftar di ASSBI dan PENGCAB setempat
b. Lapangan masuk kategori “memuaskan.”
c. Fasilitas latihan (gawang, cones, jumlah bola,dll) tersedia dan berkualitas.
d. Telah terbukti terus exist dan beraktifitas dalam kurun waktu yang cukup lama.
e. Memiliki beberapa kategori kelompok umur (minimal 3).
f. Penjadwalan latihan terorganisasi dengan baik sehingga jumlah siswa tidak melebihi 23 dalam sebuah latihan (agar pemain bisa disupervisi dengan baik).
g. Jumlah pelatih dibanding siswa minimal adalah 1 banding 15 (artinya apabila jumlah siswa yang berlatih melebihi angka 15 diharuskan ada pelatih ke dua -asisten- di lapangan).
h. Lisensi staf pelatih kepala yang memimpin latihan minimal C, untuk staf asisten pelatih minimal D. Semua staf pelatih memiliki sertifikat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (p3k).
i. Pelatih kiper bersertifikat tersedia.
j. Memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi FAIR PLAY, tidak mencuri umur, serta menomersatukan pendidikan formal siswa (komitmen ini harus tertulis dan didukung kesaksian siswa dan warga serta reputasi umum).
4. SSB Bintang Tiga
Syarat-syaratnya adalah:
a. Terdaftar di ASSBI dan PENGCAB setempat
b. Lapangan masuk kategori “bagus.”
c. Memiliki organisasi kepengurusan yang sangat rapi. Ada kerja sama khusus dengan Fisio, Dokter dan Rumah Sakit.
d. Fasilitas latihan (gawang, cones, jumlah bola,dll) tersedia dan berkualitas.
e. Telah terbukti terus exist dan beraktifitas dalam kurun waktu yang cukup lama.
f. Memiliki beberapa kategori kelompok umur (minimal 4).
g. Penjadwalan latihan terorganisasi dengan baik sehingga jumlah siswa tidak melebihi 23 dalam sebuah latihan (agar pemain bisa disupervisi dengan baik).
h. Jumlah pelatih dibanding siswa minimal adalah 1 banding 10 (artinya apabila jumlah siswa yang berlatih melebihi angka 10 diharuskan ada pelatih ke dua -asisten- di lapangan).
i. Lisensi staf pelatih kepala yang memimpin latihan minimal B, untuk staf asisten pelatih minimal C. Semua staf pelatih memiliki sertifikat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (p3k). Ada pelatih pembina berlisensi A yang aktif terlibat melatih/mengawasi.
j. Pelatih kiper bersertifikat tersedia.
k. Memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi FAIR PLAY, tidak mencuri umur, serta menomersatukan pendidikan formal siswa (komitmen ini harus tertulis dan didukung kesaksian siswa dan warga serta reputasi umum).
5. Akademi
Syarat-syaratnya adalah:
a. Terdaftar di PENGCAB setempat, ASSBI, dan PSSI Pusat.
b. Persyaratan sama dengan SSB BINTANG TIGA. Yang membedakan AKADEMI tidak menarik biaya dari siswa alias gratis.
Nanti diharapkan dengan adanya program standarisasi ini, para pemain keluaran SSB akan memiliki pelatihan dasar teknik bermain bola yang sama. Sehingga pada akhirnya klub-klub professional di Indonesia akan memperoleh pasokan pemain-pemain berkualitas dengan teknik yang memadai.
Terlepas dari hal itu,SSB PIC kini sudah mulai berkembang selangkah demi selangkah memberikan kesan positif kepada masyarakat cempaka hingga daerah sekitar,terbukti dengan terus bertambahnya siswa kategori Grassroots dan youth yang sudah terdaftar,saat ini tidak hanya dari daerah cempaka saja,bahkan diantaranya siswa dari martapura,ulin dan Kelurahan Bangkal dan sekitarnya.
Standarisasi Pembinaan Usia Muda
Setelah meluncurkan program Akademi Nusantara, terobosan baru terus dilakukan PSSI dalam pembinaan usia dini dan Kelompok Umur. Salah satunya dengan melakukan standarisasi kepelatihan di seluruh SSB di Indonesia.Seperti dikutip dari Kompas edisi cetak,mulai di bulan Juni 2012 kemarin, PSSI telah mulai menerapkan proses standarisasi SSB tersebut.Disadur dari situs www.ssbindonesia.com, terdapat 5 kategori SSB dan akademi sebagai berikut:
1. Bina Sepakbola
Bina Bola adalah klub bola yang tidak memenuhi persyaratan minimal yakni SSB Bintang Satu.
2. SSB Bintang Satu (Status SSB Putra Intan Cempaka)
Syarat-syaratnya adalah:
a. Terdaftar di PENGCAB setempat dan ASSBI.
b. Lapangan masuk kategori “layak pakai.”
c. Fasilitas latihan (gawang, cones, jumlah bola,dll) tersedia.
d. Telah terbukti terus exist/beraktifitas.
e. Memiliki beberapa kategori kelompok umur (minimal 2).
f. Penjadwalan latihan terorganisasi dengan baik sehingga jumlah siswa tidak melebihi 23 dalam sebuah latihan (agar pemain bisa disupervisi dengan baik).
g. Jumlah pelatih dibandingkan siswa minimal adalah 20 banding satu.
h. Lisensi staf pelatih minimal D. Semua staf pelatih memiliki sertifikat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (p3k).
i. Pelatih kiper tersedia.
j. Memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi FAIR PLAY, tidak mencuri umur, serta menomersatukan pendidikan formal siswa (komitmen ini harus tertulis dan didukung kesaksian siswa dan warga serta reputasi umum).
3. SSB Bintang Dua
Syarat-syaratnya adalah:
a. Terdaftar di ASSBI dan PENGCAB setempat
b. Lapangan masuk kategori “memuaskan.”
c. Fasilitas latihan (gawang, cones, jumlah bola,dll) tersedia dan berkualitas.
d. Telah terbukti terus exist dan beraktifitas dalam kurun waktu yang cukup lama.
e. Memiliki beberapa kategori kelompok umur (minimal 3).
f. Penjadwalan latihan terorganisasi dengan baik sehingga jumlah siswa tidak melebihi 23 dalam sebuah latihan (agar pemain bisa disupervisi dengan baik).
g. Jumlah pelatih dibanding siswa minimal adalah 1 banding 15 (artinya apabila jumlah siswa yang berlatih melebihi angka 15 diharuskan ada pelatih ke dua -asisten- di lapangan).
h. Lisensi staf pelatih kepala yang memimpin latihan minimal C, untuk staf asisten pelatih minimal D. Semua staf pelatih memiliki sertifikat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (p3k).
i. Pelatih kiper bersertifikat tersedia.
j. Memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi FAIR PLAY, tidak mencuri umur, serta menomersatukan pendidikan formal siswa (komitmen ini harus tertulis dan didukung kesaksian siswa dan warga serta reputasi umum).
4. SSB Bintang Tiga
Syarat-syaratnya adalah:
a. Terdaftar di ASSBI dan PENGCAB setempat
b. Lapangan masuk kategori “bagus.”
c. Memiliki organisasi kepengurusan yang sangat rapi. Ada kerja sama khusus dengan Fisio, Dokter dan Rumah Sakit.
d. Fasilitas latihan (gawang, cones, jumlah bola,dll) tersedia dan berkualitas.
e. Telah terbukti terus exist dan beraktifitas dalam kurun waktu yang cukup lama.
f. Memiliki beberapa kategori kelompok umur (minimal 4).
g. Penjadwalan latihan terorganisasi dengan baik sehingga jumlah siswa tidak melebihi 23 dalam sebuah latihan (agar pemain bisa disupervisi dengan baik).
h. Jumlah pelatih dibanding siswa minimal adalah 1 banding 10 (artinya apabila jumlah siswa yang berlatih melebihi angka 10 diharuskan ada pelatih ke dua -asisten- di lapangan).
i. Lisensi staf pelatih kepala yang memimpin latihan minimal B, untuk staf asisten pelatih minimal C. Semua staf pelatih memiliki sertifikat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (p3k). Ada pelatih pembina berlisensi A yang aktif terlibat melatih/mengawasi.
j. Pelatih kiper bersertifikat tersedia.
k. Memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi FAIR PLAY, tidak mencuri umur, serta menomersatukan pendidikan formal siswa (komitmen ini harus tertulis dan didukung kesaksian siswa dan warga serta reputasi umum).
5. Akademi
Syarat-syaratnya adalah:
a. Terdaftar di PENGCAB setempat, ASSBI, dan PSSI Pusat.
b. Persyaratan sama dengan SSB BINTANG TIGA. Yang membedakan AKADEMI tidak menarik biaya dari siswa alias gratis.
Nanti diharapkan dengan adanya program standarisasi ini, para pemain keluaran SSB akan memiliki pelatihan dasar teknik bermain bola yang sama. Sehingga pada akhirnya klub-klub professional di Indonesia akan memperoleh pasokan pemain-pemain berkualitas dengan teknik yang memadai.
