• NPWP No. 03.255.424.8.732.000 , Badan Hukum No.01 Okt 2012 , SKT No.100/391/Pem/Kec 04 Juli 2012 , Pengcab PSSI Banjarbaru No.129/PCCB/IX/2012 , SKT No.428/626-S.KET/DISBUDPARPORA 24 Sep 2012

    Gizi Pemain Sepakbola

    Sokolah Sepakbola Putra Intan ( Putra Intan Soccer Schools)Dipublikasikan Oleh : Tim Publikasi Putra Intan Soccer Schools

    Publikasi Tentang Gizi Pemain Sepakbola, Ditulis dengan Tujuan untuk publikasi yang sesuai dengan tuntunan SKT yang diterbitkan oleh Pengcab PSSI dan DISBUDPARPORA Banjarbaru dan Perundangan Negara Republik Indonesia tentang Anotasi Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Adapun segala bentuk kewenangan tentang dan apa yang melandasinya anda dapat membaca pada Privacy Policy dan Term Kami.

    Permainan sepakbola sangat membutuhkan energi tinggi dandapat disetarakan dengan kebutuhan energi/kalori pekerja sangat berat.Permainan ini merupakan permainan yang berlangsung sangat cepat,dalam waktu yang relatif lama. Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh pemain berupa lari, tendang, loncat dan sprint-sprint pendek yang persentasinya cukup besar. Gerakan lain yang khas dan dominan dalam permainan sepakbola adalah mendrible bola, benturan dengan lawan dan heading bola. Permainan sepakbola memerlukan keterampilan yang berhubungan dengan kebugaran tubuh, yaitu kekuatan atau daya ledak otot, kecepatan dan kelincahan. Daya ledak otot adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi otot dengan sangat cepat, yang sangat dipengaruhi oleh kekuatan otot. Kecepatan dalam bermain sepakbola memerlukan kesegaran jasmani atau kebugaran. Sedangkan kelincahan seorang pemain sepakbola untuk bergerak cepat dan merubah arah dan posisi secara tepat membutuhkan keseimbangan tubuh dan keterampilan yang tinggi. Kekuatan otot yang tinggi sangat diperlukan oleh pemain sepakbola untuk berlari cepat, menendang bola, melempar bola, mempertahankan keseimbangan tubuh dan mencegah terjatuh saat benturan dengan pemain lawan.

    Gizi Pemain Sepakbola

    Selain itu, permainan ini membutuhkan daya tahan jantung-paru yang menggambarkan kapasitas untuk melakukan aktivitas secara terus menerus dalam waktu lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Daya tahan jantung-paru pemain sepakbola dapat ditingkatkan dengan latihan daya tahan jantung-paru atau latihan aerobik dengan melakukan internal training. Prinsip internal training mengandung komponen lama latihan, intensitas latihan, masa istirahat dan pengulangan. Contoh: lari atau berenang. Berdasarkan karakteristik permainan sepakbola seperti di atas maka untuk dapat mencapai prestasi yang optimal, pemain sepakbola harus memenuhi persyaratan tertentu. Bentuk tubuh pemain sepakbola harus ideal yaitu, sehat, kuat, tinggi dan tangkas. Seorang pemain sepakbola harus mempunyai Indeks Massa Tubuh (IMT) yang normal dengan Tinggi Badan (TB) diatas rata-rata. Komposisi tubuh harus proporsional antara massa otot dan lemak. Tidak boleh ada lemak yang berlebih. Oleh karena itu, untuk menjadi pemain sepakbola dengan bentuk tubuh yang ideal, dan aktivitas yang prima memerlukan program pelatihan yang teratur dan terarah. Pelatihan beban untuk meningkatkan kekuatan otot, pelatihan peregangan untuk memperkuat kelenturan tubuh dan pelatihan aerobik untuk meningkatkan kebugaran serta pelatihan teknik dan keterampilan. Semua upaya diatas, akan mencapai hasil yang lebih baik dengan asupan gizi atau pengaturan makanan dengan kebutuhan gizi yang lebih besar dibanding orang biasa. Hal ini yang harus disadari dan dipahami oleh pemain sepakbola, pelatih, dan keluarga serta lingkungannya agar selalu menjaga kondisi kesehatannya dengan asupan gizi atau pengaturan makanan yang seimbang. Pengaturan makanan khusus harus disiapkan pada masa pelatihan, pertandingan dan pasca pertandingan.

    Sesuai prinsip dasar "Gizi Seimbang" yang mengandung cukup karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, air dan serat, maka kebutuhan gizi atlet sepakbola adalah sebagai berikut :

    ENERGI

    Secara umum seorang pemain sepakbola memerlukan energi sekitar 4.500 Kkal atau 1,5 kali kebutuhan energi orang dewasa normal dengan postur tubuh relatif sama, karena pemain sepakbola dikategorikan dengan seseorang yang melakukan aktivitas fisik yang berat.

    Kebutuhan energi dihitung dengan memperhatikan beberapa komponen penggunaan energi yaitu : Basal Metabolic Rate (BMR), Specific Dynamic Action (SDA), Aktivitas Fisik dan Faktor Pertumbuhan

    a. Basal Metabolic Rate (BMR)

    BMR merupakan jumlah energi yang dikeluarkan untuk aktivitas vital tubuh seperti denyut jantung, bernafas, transmisi elektrik pada otot dan lain-lain.

    Tabel 1 : Basal Metbolisme Rate (BMR) untuk laki-laki berdasarkan Berat Badan

    Berat Energi (Kal)

    Jenis Kelamin   Badan (Kg)    10-18       18-30       th 30-60 th

      Laki-laki            55                1625       1514          1499

                              60                1713       1589          1556

                              65                1801       1664          1613

                             70                 1889       1739          1670

                             75                 1977       1814          1727

                             80                 2065       1889          1785

                             85                2154       1964          1842

                             90                2242        2039          1899

    d. Pertumbuhan

    Anak dan remaja mengalami pertumbuhan sehingga memerlukan penambahan energi. Energi tambahan dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang baru dan jaringan tubuh.

    Rumus : Perhitungan jumlah energi yang dikeluarkan

    setiap orang atau setiap atlet.

    BMR + SDA + Aktivitas Fisik

    Cara Menghitung Kebutuhan Energi :

    Terdapat 6 langkah dalam menghitung kebutuhan energi yaitu :

    Langkah 1 :

    Tentukan status gizi atlet dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan persentase lemak tubuh. IMT merupakan pembagian berat badan dalam kg oleh tinggi badan dalam satuan meter dikuadratkan. Sedangkan presentase lemak tubuh yaitu perbandingan antara lemak tubuh dengan masa tubuh tanpa lemak. Pengukuran lemak tubuh dilakukan dengan menggunakan alat skinfold caliper pada daerah trisep dan subskapula.

    Rumus IMT = Berat Badan (Kg)

    Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan(m)

    Langkah 2:

    Tentukan Basal Metabolic Rate (BMR) yang sesuai dengan jenis kelamin, umur dan berat badan tambahkan BMR dengan SDA yang besarnya 10 % BMR.

    BMR + SDA (10 % BMR)

    Langkah 3 :

    Tentukan faktor tingkat aktivitas fisik setiap hari (tanpa kegiatan olahraga)

    Langkah 4 :

    Kalikan BMR yang telah ditambah SDA dengan faktor tingkat aktivitas fisik

    Langkah 5 :

    Tentukan penggunaan energi sesuai dengan latihan atau pertandingan sepakbola .Kalikan jumlah jam yang digunakan untuk latihan per minggu dengan besar energi yang dikeluarkan untuk setiap latihan olahraga. Total perhitungan energi yang didapat dari perhitungan dalam seminggu, kemudian dibagi 7 untuk mendapatkan penggunaan energi yang dikeluarkan per hari. Tambahkan besarnya penggunaan energi ini dengan besarnya energi yang didapatkan pada perhitungan

    langkah 4.

    Langkah 6 :

    Apabila atlet tersebut dalam usia pertumbuhan, maka tambahkan kebutuhan energi sesuai tabel 5

    Contoh Perhitungan :

    Andi seorang pemain sepakbola, umur 19 tahun, mempunyai berat badan 60 kg., tinggi badan 160 cm. Untuk menjaga staminanya ia berlatih berlari dengan kecepatan 5,5 menit per km, selama satu jam, tiga kali perminggu. Andi berlatih sepakbola 3 kali perminggu dengan lama setiap latihan 90 menit. Aktivitas andi di luar kegiatan olahraga termasuk sedang. Berapa kebutuhan energi andi setiap hari ?

    Langkah 1 :

    Tentukan status gizi atlet dengan menggunakan IMT dan presentase lema

    IMT = 60 = 23,4

    1,6 x 1, 6

    Berdasarkan perhitungan tersebut, IMT Andi termasuk normal.

    Langkah 2 :

    BMR = 1589 Kal. (lihat tabel 1)

    SDA 10 % = 10 % x 1589 = 158,9

    Jumlahkan BMR dengan SDA yaitu 1589 + 158,9 = 1747,9

    kalori

    Langkah 3 dan 4 :

    Faktor tingkat aktivitas sedang = 1,8

    1,8 x 1747,9 = 3146,2 Kal.

    Langkah 5 :

    Kebutuhan energi untuk aktivitas lari 5,5 menit/km dengan BB 60 Kg adalah 12 kal/menit dan untuk sepakbola 8 Kal/menit , sehingga untuk tiap minggu:

    • berlatih lari = (3 x 60 menit x 12 Kal) = 2160 Kal/minggu

    • berlatih sepakbola = (3 x 90 menit x 8 Kal) = 2160 Kal/minggu

    Jadi kebutuhan kalori/minggu untuk berlatih lari dan sepakbola adalah = 4320 kal atau sama dengan 617,1 Kal/ hari.Total energi yang dibutuhkan per hari = (3146,2 + 617,1) Kal = 3763,3 Kal/hari.
    Link To This Page :
    Comments
    0 Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    MOHON BERKOMENTAR DENGAN SOPAN DAN RELEVAN DENGAN ARTIKEL,DAN JANGAN MEMBUAT SPAM