• NPWP No. 03.255.424.8.732.000 , Badan Hukum No.01 Okt 2012 , SKT No.100/391/Pem/Kec 04 Juli 2012 , Pengcab PSSI Banjarbaru No.129/PCCB/IX/2012 , SKT No.428/626-S.KET/DISBUDPARPORA 24 Sep 2012

    Gaya Permainan Sepakbola

    Sokolah Sepakbola Putra Intan ( Putra Intan Soccer Schools)Dipublikasikan Oleh : Tim Publikasi Putra Intan Soccer Schools

    Publikasi Tentang Gaya Permainan Sepakbola, Ditulis dengan Tujuan untuk publikasi yang sesuai dengan tuntunan SKT yang diterbitkan oleh Pengcab PSSI dan DISBUDPARPORA Banjarbaru dan Perundangan Negara Republik Indonesia tentang Anotasi Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Adapun segala bentuk kewenangan tentang dan apa yang melandasinya anda dapat membaca pada Privacy Policy dan Term Kami.

    1. Pertandingan

    Gaya penyerangan

    Semua tim disarankan untuk menunjukkan gaya bermain yang menyerang yang ditunjukkan
    saat menguasai bola dan dengan melakukan pergerakan tanpa bola dengan cepat.
    Transisi cepat dan penyelesaian akhir
    Mendorong semua kelompok umur untuk mengusahakan kecepatan bermain, menghindari
    menggiring bola berlebihan (over dribbling), mengusahakan pergerakan yang terorganisasi
    dan pergerakan cepat tanpa bola serta cepat mencari penyelesaian akhir.
    Posisi spesifik
    Sebuah tim harus memiliki pertahanan yang terorganisasi, menjaga posisi spesifik masingmasing
    dalam formasi. Dilain pihak, pemain akan mencari ruang dan melakukan pergerakan
    untuk mendukung penyerangan walau harus bergerak jauh dari posisi mereka semula.

    2. Formasi

    Formasi 4-3-3 dan 4-2-2

    Tim di kelompok umur 12 tahun ke atas akan menggunakan formasi 4-3-3, (dengan variasi
    4-2-3-1 atau 4-1-2-3 ). Tim di usia lanjutan (U15 ke atas) dapat juga menggunakan formasi
    4-4-2. Untuk usia dini/grassroot (U5 - U12) disarankan bermain 4 v 4 dan 7 v 7 sebagai
    tahapan menuju pemahaman 4-3-3 yang benar.

    4 Bek

    Semua formasi yang digunakan oleh tim pada pertandingan 11 v 11 harus terus membuat
    4 baris bek. 4 bek menyediakan konsistensi dalam pertahanan dan memberikan ruang bagi
    bek luar untuk bergerak maju saat menyerang.


    SPESIFIKASI

    Elemen kunci bagi pelatih dan pemain yang
    menegaskan gaya permaian


    1. Fisik

    Speed and Agility (Kecepatan dan ketangkasan)

    Kualitas-kualitas ini akan terkandung dalam pertandingan (game) dan permainan yang
    menggunakan bola sejak kelompok usia dini/grassroot (U5 - U12).

    Endurance (Daya Tahan)

    Pemain secara individu dan seluruh tim dilatih untuk mampu melakukan pergerakan dengan
    intensitas tinggi. Usia dini/grassroot (U5 - U12) mendapatkan daya tahan hanya melalui
    game/permainan dan latihan teknik. Latihan khusus endurance diharamkan.

    Ketahanan dan Kekuatan

    Pemain yang kuat mengembangkan kecepatan mereka dengan lebih cepat, mampu
    menangkal cedera dan lebih kompetitif dalam pertandingan. Usia dini/grassroot (U5 - U12)
    tidak perlu berlatih ketahanan dan kekuatan karena belum adanya hormon testosterone.

    2. Teknik

    Passing dan receiving (mengumpan dan menerima bola)
    Passing bola bawah yang dilakukan dengan keras/tegas selagi berhadap-hadapan pada jarak
    yang bervariasi serta menerima bola yang bergerak dilakukan di semua kelompok umur.
    Shooting (melesatkan tembakan)
    Pemain harus menumbuhkan kemampuan untuk shooting dari jarak yang bervariasi. Semua
    pemain harus didorong untuk banyak melakukan shooting dari jarak-jarak yang berbeda
    selama permainan.
    Ball Control and turning (kontrol bola dan berbalik dengan bola)
    Pemain harus didorong untuk tetap mengontrol bola dan menggunakan teknik gerakan
    memutar yang berbeda guna bergerak menjauh dari pemain bertahan.

    3. Taktik

    Bermain dari belakang

    Semua tim harus merasa nyaman bermain bola semenjak dari belakang melewati lapangan
    tengah dan dari sana menuju bagian akhir lapangan. Umpan-umpan pendek dari kaki ke
    kaki yang sudah menjadi ciri khas sepak bola Indonesia hendaknya dipertahankan dan
    diperbaiki kualitasnya.

    Possession and Transition (penguasaan bola dan transisi)

    Semua tim harus terus menjaga penguasaan bola dengan hanya menggunakan satu/dua
    sentuhan saja. Pemain harus didorong untuk mendukung dan bergerak sambil berkreasi
    dalam menentukan arah passing. Setelah permainan penguasaan bola berjalan dengan baik
    tim harus belajar bagaimana mengumpan bola dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya dengan
    mulus dan efektif.
    Transisi Penyerangan/Pertahanan dan Serangan Balik yang cepat
    Ketika penguasaan bola hilang, pemain harus bereaksi cepat dan melakukan tekanan untuk
    mendapatkan bola kembali. Ketika bola kembali dikuasai, pemain harus segera mungkin
    melakukan serangan balik.

    4. Jiwa Kebersamaan (Psychososial)/Mental

    Respect and Discipline (respek dan disiplin)

    Pemain harus beradaptasi pada aturan di dalam tim dan menghargai rekan satu tim, pelatih,
    wasit dan lawan.

    Cooperation (Kerjasama)

    Setiap pemain menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari tim dalam satu unit, dan harus
    bekerjasama dengan rekan satu tim untuk meraih sasaran bersama dalam tiap sesi dan
    permainan, sebagaimana untuk seluruh musim kompetisi.
    Competitiveness (Menumbuhkan Jiwa Kompetisi)
    Pemain yang memiliki jiwa kompetisi (spirit pantang menyerah) harus dihargai karena usaha
    dan fokus mereka.

    PRINSIPLES OF PLAY

    1. Pelatih

    Permainan penguasaan bola (possession) dan permainan lapangan lebih kecil (small sided
    games) dengan lebih sedikit pemain sangat baik untuk menumbuhkan pengertian taktis
    sekaligus mengasah kemampuan teknis pemain.
    Berlatih dengan lawan dan kompetisi dengan sistim reward and punishment (pemberian
    penghargaan dan hukuman) dalam sesi latihan harus dilakukan untuk menumbuhkan jiwa
    kompetisi dalam diri pemain.
    Permainan yang memiliki intensitas tinggi didasari oleh kecepatan dan ketangkasan. Singkat
    tetapi intensif dalam setiap bagian latihan. Beri waktu untuk istirahat lalu pacu kinerja
    mereka saat latihan sehingga memaksimalkan hasil latihan.

    2. Pemain

    Maksimal satu, dua atau tiga sentuhan : Meminimalkan jumlah sentuhan menambah
    kecepatan permainan. Bermainlah dengan sederhana : jangan paksakan situasi, terlalu
    banyak menggiring bola, sembarangan dengan bola, atau memilih opsi yang sulit.

    Tetap menjaga bola di tanah : Bola yang dimainkan mendatar di atas tanah akan lebih
    mudah dikontrol dan dapat didistribusikan dengan lebih efektif dan cepat oleh tim.

    Akurasi dan kualitas passing : Passing harus keras dan akurat, dengan bobot yang tepat.

    Sentuhan pertama : Pastikan sentuhan pertama dilakukan secara terkontrol tanpa

    menghentikan bola. Sentuhlah bola menjauh dari tekanan dan arahkan ke daerah yang
    bebas.

    Pemahaman dan kewaspadaan : Semua pemain, dengan atau tanpa bola harus terus
    menerus mengamati lapangan, kawan dan lawan.

    Situasi 1 v 1 : Bentuk determinasi pemain untuk secepatnya menguasai bola kembali saat

    bertahan dan bermain sederhana saat menyerang dangan cara menyentuh bola ke samping
    dengan cepat guna melewati lawan.

    Transisi individu : Pemain harus bereaksi dengan cepat ketika penguasaan bola berganti dari
    penyerangan ke pertahanan dan sebaliknya.

    Shooting : Selalu perhatikan gawang lawan. Semua pemain didorong untuk melesatkan
    tembakan.

    Mengambil resiko : Sepak bola adalah olah raga yang memungkinkan terjadinya banyak
    kesalahan. Kesalahan-kesalahan adalah bagian dari permainan dan proses belajar. Pemain
    didorong untuk mengambil resiko dalam sesi latihan guna mengembangkan kecepatan
    bermain.

    3. Tim

    Semua pemain bertahan dan semua pemain menyerang : Semua pemain harus terlibat
    dalam permainan sebagai satu unit.

    Ciptakan situasi menang jumlah : Sepak bola adalah permainan yang mengandalkan jumlah
    pemain. Saat menyerang diupayakan untuk menang jumlah sedangkan bertahan untuk
    minimal tidak kalah jumlah.

    Aliran bola : Bola harus mengalir dari dalam ke luar, dari luar ke dalam sisi permainan. Bola
    lebih mudah dikuasai di sisi luar lapangan karena sisi dalam lapangan tekanan lawan lebih
    besar (tentu saja hal ini bisa berubah tergantung situasi).

    Prinsip segitiga dan pilihan arah passing : Pemain yang menguasai bola harus terus menerus
    menerima dukungan dan setidaknya memiliki 2 pilihan untuk melakukan passing. Saat usia
    dini/grassroot (U5-U12) ajarkan pemain membentuk ketupat saat menyerang guna
    menciptakan 3 opsi mengumpan; ke kiri, ke kanan dan kedepan/belakang.

    Kecepatan permainan : Pergerakan cepat bola (saat menyerang), sedangkan saat bertahan
    (tanpa bola) menciptakan situasi 2 v 1 (menang jumlah).

    Pergerakan tanpa bola : Cari ruang terbaik yang tersedia untuk memberikan pilihan arah
    untuk mengumpan bagi pemain yang sedang menguasai bola.

    Melakukan tekanan sebagai satu unit : Melakukan gerakan menekan yang terorganisasi
    dengan rapi (menekan secara bersama-sama) sehingga memaksa lawan melakukan
    kesalahan.

    Perpindahan (Transisi) : Upayakan perpindahan dengan mengurangi jumlah operan yang
    dibutuhkan untuk mendekati area target atau gawang lawan.

    Arah permainan : Permainan mengalir dalam 2 arah (bertahan dan menyerang). Selalu
    tekankan prinsip sederhana namun penting ini dalam semua latihan yang dilakukan.

    Miliki inisiatif selama permainan : Situasi sulit bisa terjadi kapan saja. Tim harus mampu
    beradaptasi saat terjadi situasi yang berbeda/tidak terencana. Beberapa pemain harus
    dipersiapkan sebagai pemimpin rekan-rekannya dilapangan.
    Link To This Page :
    Comments
    0 Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    MOHON BERKOMENTAR DENGAN SOPAN DAN RELEVAN DENGAN ARTIKEL,DAN JANGAN MEMBUAT SPAM